.
secara grafis tampak sebagai garis lurus miring di kuadran II menuju langit.Apa iya ada sesutu di dunia ini memenuhi rumus “makin banyak makin baik”?? Sekalipun tidak mengacu ke Hukum Gossen aku yakin grafik hubungan itu tidak linear.. mungkin sigmoid atau kurva terbalik..
Orang non-linear memahami beda angka 0,878 M dan 0,251 M itu hanya “perbedaan sesuatu yg terpegang saat ini”; maknanya antara lain Si A belum tentu mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat lebih dari Si B. Islam jelas memastikan Harta hanya sarana untuk mencapai kebaikan di akhirat dan di dunia. Jadi...
Memiliki [lebih tepatnya “memegang”] harta yang banyak adalah pilihan, persis seperti kita membeli nomor perdana untuk HP, apakah mau 0878 [GSM proXL) atau 0251 [CDMA Bogor] hanya suatu pilihan sesuai kebutuhan. Apakah kita pilih “kaya“ memegang asset beromzet 0,7 M perbulan atau “miskin” dengan 0,007 M perbulan [cukup untuk hidup keluarga saja] adalah sesuai kebutuhan [dan sesuai kemampuan... pada konteks tersituasikan]
Seseorang yang karena posisinya di tataran muka bumi atau tataran komunikasi membutuhkan kartu GSM proXL sebaiknya tidak pake kartu CDMA Bogor. Demikian juga sebaliknya.
Seperti diajarkan oleh kyai-kyai di pesantren: Tetapkan dulu kebutuhan.. nanti datang pemenuhan! Bikin dulu pondasi untuk madrasah.. lalu kita berdoa dan berusaha..nanti Allaah SWT akan memenuhi kebutuhan kita untuk membangun madrasah.. sesuai penilaian-Nya atas niat dan real-need kita.
Di sinilah “hidup pas-pasan” yg dimaksud... pas butuh- pas ada... tidak terjebak oleh nafsu manusiawi yg mengaburkan mana felt-need dan mana real-need.
Ini jelas beda dengan yang orang linear bilang: Mari kita kumpulkan harta sebanyak-banyaknya.. dengan harta yang banyak kita hidup sejahtera dan bisa membangun madrasah. Umumnya orang yang faham hanya akan setuju mengumpulkan harta sampai stage tertentu ketika maintenance requirement hidup (individu dan komunitas) terpenuhi, karena manusia itu lemah. Sebagaimana diceritakan pada masa Rosulullah SAW : seorang yang minta harta untuk ibadah ternyata terlalaikan, ketika bertambah kambingnya malah ibadahnya berkurang. Nampaknya syetan lebih mudah menggelincirkan manusia ketika hartanya berlimpah.
...yakinlah korelasi harta dan kebaikan tidak linear!
Komentar
Posting Komentar