…………..
Engkau memiliki Lebanonmu dan aku memiliki
Lebanonku.
Lebanonmu adalah benang kusut politik
yang
waktu
selalu
mencoba mengurainya,
Lebanonku adalah
barisan bukit-bukit dan gunung-
gunung yang berdiri tegak dan agung
menuju
langit biru.
Lebanonmu adalah
pesaing antara kekuatan dari
Barat dan Selatan,
Lebanonku adalah
doa-doa bersayap
yang membumbung di angkasa pagi
ketika para petani
pulang dari ladang-ladang mereka.
Lebanonmu adalah
partai-partai dan sekte-sekte,
Lebanonku remaja
yang mendaki tebing tinggi,
bersenda gurau di sungai dan
berkejaran di
ladang-ladang.
Lebanonmu adalah
pidato, ceramah dan debat,
Lebanonku
nyanyian di ujung malam desah ranting
tertiup angin dan seruling gembala
di padang
rumput.
Lebanonmu adalah hukum-hukum,
aturan-aturan,
dokumen- dokumen surat diplomatik,
Lebanonku
bersentuh dengan rahasia kehidupan
yang ia ketahui tanpa sadar;
Lebanonku kerinduan
dengan jari-jarinya yang peka
menjangkau ujung
terjauh dari yang gaib dan menyakitinya
sebagai
impian.
Komentar
Posting Komentar