Selama Romadlon ini sarapan utamaku adalah paparan Prof. Quraisy Syihab. Tafsir AL MISBAH di MetroTV. Tafsir Surat Al'A'raf memberikan beberapa pelajaran, tentang Yahudi, tentang Syetan, .. Aku tambah faham..
Pa Quraisy memang berkah..
Kelanjutan cerita: tiga hari menjelang idul fithri the only one smartphone of mine hilang di"aman"kan orang di masjid At Taqwa.. Uff! Dug! Secepat kilat otakku berputar tentang cara menemukan...(or mendatangkan?) kembali phone tsb.:
.......aku sampai pada noktah-noktah analisis dan kesimpulan sbb:
Maka manusia mulai berfikir tentang "Tuhan" lain tempat meminta tolong... Tuhan yang lebih friendly..
Polisi bisa janjikan phone itu balik sbelum hari raya; dan jika tidak terpenuhi maka polisi itu bisa kita cemooh dan tinggalkan...
Operator bisa janjikan phone itu balik sbelum hari raya; dan jika tidak terpenuhi maka dia bisa kita cemooh dan tinggalkan...
Dukun bisa janjikan phone itu balik sbelum hari raya; dan jika tidak terpenuhi maka dukun itu bisa kita cemooh dan tinggalkan...
are U clever-enough (?)
...ya!!! ternyata kita mencari "tuhan" yang bisa kita dikte.. lalu jika tak mampu memenuhi keinginan kita maka "tuhan" itu bisa kita cemooh..dan tinggalkan!
Jadi...sebenarnya yang kita pertuhan-kan itu siapa? Kepada siapa kita bertuhan? Siapa yang kita pertuhankan ?? [pertuhankan = kita agungkan, ikuti kemauannya..dsb]
...aku melihat dengan jelas bahwa kita mempertuhankan keinginan diri kita!!
kita menciptakan tuhan kecil seperti polisi atau dukun untuk memenuhi keinginan kita..
kita tidak [spontanously] bertuhan kepada Tuhan Maha Kuasa karena janjiNya ngga persis sebagaimana keinginan kita.
..aku ingat ketika Jahiliah membuat tuhan [berhala] dari tepung
ketika Samiri membuat patung lembu... --- Apakah demikian latar belakangnya??
Pa Quraisy memang berkah..
Kelanjutan cerita: tiga hari menjelang idul fithri the only one smartphone of mine hilang di"aman"kan orang di masjid At Taqwa.. Uff! Dug! Secepat kilat otakku berputar tentang cara menemukan...(or mendatangkan?) kembali phone tsb.:
- polisi
- tanya operator XL
- dukun
- .....
.......aku sampai pada noktah-noktah analisis dan kesimpulan sbb:
- kita kadang berfikir "Tuhan ngga bakal mengabulkan keinginan yang ini -sbagaimana pengalaman kita di rentang waktu kemarin- lalu kita ada yang berfikir [Tuhan tidak mampu] -misal karena itu menyalahi hukum sebab-akibat alami. Namun aku sudah bisa berfikir [Tuhan tidak mau] ya!! kalau Tuhan mau pasti terwujud karena Dia Maha Mampu!
- if this is about Tuhan Mau... Why dont U ask him firstly? :-)
Maka manusia mulai berfikir tentang "Tuhan" lain tempat meminta tolong... Tuhan yang lebih friendly..
Polisi bisa janjikan phone itu balik sbelum hari raya; dan jika tidak terpenuhi maka polisi itu bisa kita cemooh dan tinggalkan...
Operator bisa janjikan phone itu balik sbelum hari raya; dan jika tidak terpenuhi maka dia bisa kita cemooh dan tinggalkan...
Dukun bisa janjikan phone itu balik sbelum hari raya; dan jika tidak terpenuhi maka dukun itu bisa kita cemooh dan tinggalkan...
are U clever-enough (?)
...ya!!! ternyata kita mencari "tuhan" yang bisa kita dikte.. lalu jika tak mampu memenuhi keinginan kita maka "tuhan" itu bisa kita cemooh..dan tinggalkan!
Jadi...sebenarnya yang kita pertuhan-kan itu siapa? Kepada siapa kita bertuhan? Siapa yang kita pertuhankan ?? [pertuhankan = kita agungkan, ikuti kemauannya..dsb]
...aku melihat dengan jelas bahwa kita mempertuhankan keinginan diri kita!!
kita menciptakan tuhan kecil seperti polisi atau dukun untuk memenuhi keinginan kita..
kita tidak [spontanously] bertuhan kepada Tuhan Maha Kuasa karena janjiNya ngga persis sebagaimana keinginan kita.
..aku ingat ketika Jahiliah membuat tuhan [berhala] dari tepung
ketika Samiri membuat patung lembu... --- Apakah demikian latar belakangnya??
Komentar
Posting Komentar